ANALISIS PERBEDAAN KODE DIAGNOSIS ICD-10 ANTARA RUMAH SAKIT DENGAN VERIFIKATOR BPJS KESEHATAN YANG BERDAMPAK PADA PENUNDAAN PEMBAYARAN KLAIM BPJS KESEHATAN DI RSU MITRA MEDIKA TANJUNG MULIA KOTA MEDAN PERIODE JANUARI–JUNI 2021

PUSMILASARI, BELNI (2021) ANALISIS PERBEDAAN KODE DIAGNOSIS ICD-10 ANTARA RUMAH SAKIT DENGAN VERIFIKATOR BPJS KESEHATAN YANG BERDAMPAK PADA PENUNDAAN PEMBAYARAN KLAIM BPJS KESEHATAN DI RSU MITRA MEDIKA TANJUNG MULIA KOTA MEDAN PERIODE JANUARI–JUNI 2021. Master thesis, INSTITUT KESEHATAN HELVETIA MEDAN.

[thumbnail of TESIS_BELNI PUSMILASARI_1902011006.docx] Text
TESIS_BELNI PUSMILASARI_1902011006.docx

Download (7MB)
[thumbnail of TESIS_BELNI PUSMILASARI_1902011006.pdf] Text
TESIS_BELNI PUSMILASARI_1902011006.pdf

Download (4MB)

Abstract

Ketepatan kode diagnosis penting sebagai penentu dalam pembiayaan pelayanan kesehatan. Penundaan pembayaran klaim BPJS Kesehatan dapat terjadi apabila terdapat perbedaan pada kode diagnosis.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perbedaan kode diagnosis ICD 10antara Rumah Sakit dengan Verifikator BPJS Kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Informan penelitian terdiri dari informan utama sebanyak 3 orang Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)dan informan triangulasi sebanyak 3 orang yaitu Verifikator Internal, Koder, dan Kepala Bagian Rekam Medis. Pengolahan dan analisis data menggunakan metode analisis isi.
Hasil penelitian adalah 187 berkas klaim mengalami penundaan pembayaran akibat perbedaan kode diagnosis, tidak dilakukan audit mutu koding diagnosis, tidak adaprotokol klinis, kurangnya kerjasama antara DPJP, koder dan verifikator internal,kurangnya pemahaman DPJP, kurangnya peran manajemen rumah sakit melibatkan DPJPdalam penulisan kode diagnosis, tidak adanya kebijakan/SOPrumah sakit terkait penulisan kode diagnosis ICD 10, tidak diberikannya pelatihan koding diagnosis.
Kesimpulan penelitian yaitu terjadi perbedaan kode diagnosis ICD 10 akibat tidak adanya audit mutu koding diagnosis,protokol klinis, serta peran manajemen rumah sakit yang kurang dalam menyiapkan kebijakan dan pelatihan koding diagnosismenyebabkan terjadinya penundaan pembayaran klaim. Saran penelitian agar dilakukan audit mutu koding diagnosis setiap 6 bulan, adanya protokol klinis, adanya peran manajemen rumah sakit dalam membuat kebijakan/SOP terkait penulisan kode diagnosis, memberikan pelatihan koding diagnosis, dan membuat perencanaan penggunaan Rekam Medis Elektronik (RME).

Item Type: Doktoral (Master)
Uncontrolled Keywords: Analisis Perbedaan Kode Diagnosis, ICD 10, Penundaan pembayaran klaim, BPJS Kesehatan
Subjects: Fakultas Kesehatan Masyarakat > Administrasi Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat > Asuransi Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat > Administrasi Rumah Sakit
Fakultas Kesehatan Masyarakat > Manajemen Rumah Sakit
Divisions: Fakultas Kesehatan Masyarakat > S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Depositing User: Pustakawan Mr. Pustaka Helvetia
Date Deposited: 03 Nov 2023 08:33
Last Modified: 03 Nov 2023 08:33
URI: http://repository.helvetia.ac.id/id/eprint/5590

Actions (login required)

View Item View Item